Juventus memimpin dengan kerugian 95,4 euro mereka, disusul oleh Inter Milan (86,8 juta euro) dan AC Milan (69,8 juta euro). Ini merupakan tren yang mengkhawatirkan bagi klub-klub papan atas Italia, di mana peraturan keuangan baru UEFA akan efektif pada musim depan.
Napoli, yang juga masih berpartisipasi di Liga Champions musim ini, juga membuktikan bahwa sukses tidak selalu berharga mahal, di mana mereka mencatatkan keuntungan sebesar 4,2 juta euro, dan mampu menjaga pengeluaran untuk gaji pemain tetap di bawah angka 42 persen.
Lazio dan Udinese, yang masih berjuang untuk meraih peringkat ketiga musim ini dan bermain di Liga Champions pada musim depan, juga membukukan keuntungan.
Salah satu klub lain yang juga meraih keuntungan adalah Palermo, meski hal tersebut sangat terbantu oleh penjualan Javier Pastore dengan harga 42 juta euro ke Paris Saint Germaint.
Kerugian yang diderita Juve sebagian besar karena pembangunan stadion baru mereka, namun peraturan baru terkait pembagian hak siar televisi akan memukul ketiga klub besar tersebut dan menguntungkan klub-klub yang lebih kecil.
Bagaimanapun, sektor yang paling banyak menyedot keuangan adalah gaji para pemain, yang mencapai 89 persen dari anggaran Juventus, dan jumlah serupa untuk Inter (88 persen) dan Milan (85 persen).
Tidak semua klub Italia mencatatkan rekor keuangan buruk, beberapa klub mampu mengelola keuangan dengan baik. Salah satunya adalah Cagliari, yang mencatatkan keuntungan untuk kelima kalinya berturut-turut, demikian yang dikutib oleh Situs Taruhan CMDBET.
Post By : Agen Taruhan 338A
